Blogger Template by Blogcrowds

Bab 8 Manajemen Kepemimpinan

Jumat, 02 Maret 2012

sialhkan materi bisa diunduh disini

A. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang baik adalah seorang pemimpin dalan bisnis, yaitu orang yang dapat mengusai dan mengembangkan diri sendiri, mampu menguasai, mengarahkan, dan mengembangkan para karyawannya.

Beberapa definisi tentang kepemimpinan, di antaranya:
a. Menurut Sarros dan Butchatsky, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang agar memberikan manfaat individu dan organisasi.
b. Menurut Sarwono Prawirohardjo, kepemimpinan adalah perilaku mempengaruhi orang lain agar bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang dianggap perlu dan bermanfaat.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, ada tiga variable utama di dalam kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.
a. Kepemimpinan Melibatkan Orang Lain
Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan menerima arahan dari pimpinan. Seoarang wirausaha akan berhasil jika dia berhasil memimpin karyawannya agar mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan. Jadi, wirausaha harus pandai merangkul dan melibatkan karyawan dalam segala aktivitas perusahaan.
b. Kepemimpinan dan Distribusi Kekuasaan
Seorang pemimpin adalah seorang yang dengan kekuasaannya (his or her power) mampu mengajak pengikutnya mencapai kinerja yang memuaskan.
Menurut French dan Raven, kekuasaan yang dimiliki para pemimpin dapat bersumber dari hal-hal berikut.
1) Reward power (penghargaan dari pemimpin)
2) Coercive Power (pemberian sanksi)
3) Legitimate Power (otoritas pimpinan)
4) Referent Power (kekuasaan berdasarkan perilaku)
5) Expert Power (kekuasaan berdasarkan kemampuan)
c. Kepemimpinan dan Menanamkan Pengaruh
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang menggerakkan dan memengaruhi orang lain untuk dapat bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa definisi tentang pengertian pemimpin:
1) Pemimpin menurut Sarwono Prawirohardjo, ialah orang yang berhasil menimbulkan pada bawahan perasaan ikut serta dan ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
2) Pemimpin menurut Prajudi Atmosudirjo, ialah orang yang mampu mempengaruhi orang lain agar mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
Dengan demikian, pemimpin dapat diartikan orang yang memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk memengaruhi dan menyatukan orang lain agar bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. Model Kepemimpinan
Model kepemimpinan dipengaruhi oleh kecakapan kepemimpinan (leadership skill) serta perbedaan karakteristik antara pemimpin (leaders) dan pengikut/karyawan (followers). Untuk memahami faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tingkah laku para pemimpin yang efektif, para peneliti menggunakan model kontingensi (contingency model). Dengan model kontingensi tersebut, para peneliti menguji keterkaitan antara watak pribadi, variabel-variabel situasi, dan keefektifan pemimpin.
Berikut akan dibahas tentang perkembangan pemikiran ahli-ahli manajemen mengenai model-model kepemimpinan yang ada dalam literature.
a. Model Watak Kepemimpinan (Traits Model of Leadership)
b. Model Kepemimpinan Situasional (Model of Situational Leadership)
c. Model Pemimpin yang Efektif (Model of Effective Leaders)
d. Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model)
e. Model Kepemimpinan Transformasional (Model of Transformational Leadership)
3. Pendekatan Utama Kepemimpinan
Ada dua pendekatan utama yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Sifat-sifat (Traits Approach)
Pendekatan psikologis sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku pemimpin sebagian ditentukan struktur kepribadian (Buchori Alma, 2007).
b. Pendekatan Perilaku (Behavioural Approach)
Pendekatan perilaku didasarkan pada pola tingkah laku dari seorang pemimpin dalam memengaruhi karyawannya.
4. Teori Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang dapat menjelaskan munculnya pemimpin, yaitu sebagai berikut.
a. Teori genetis, menyatakan leader are born and not made (pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat). Teori ini menganut pandangan deterministis, yaitu pandangan sudah ditentukan sejak dahulu.
b. Teori sosial, menyatakan leader are and made not born (seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan, dididik, dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari).
c. Teori ekologi atau sintetis, merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut teori ini berpendapat, seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik jika pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan.
5. Sifat-sifat Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin perlu mempunyai sifat-sifat sesuai dengan standar kepemimpinan. Adapun sifat pemimpin yang baik menurut Soemardji Hartoyo, di antaranya:
a. Memiliki moral yang tinggi;
b. Memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang pekerjaan;
c. Memiliki semangat kerja tinggi;
d. Memiliki sifat rasional dan objektif;
e. Memiliki sifat adil;
f. Memiliki sifat sebagai pendidik;
g. Memiliki daya kreatif dan inisiatif;
h. Memiliki keberanian dan cepat dalam mengambil keputusan.
6. Tipe-tipe Kepemimpinan
Selain mempunyai sifat-sifat kepemimpinan, yang baik seorang pemimpin juga memiliki beberapa tipe kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe kharismatis, yaitu tipe pemimpin yang didasarkan karena seseorang memiliki kekuatan, energi, atau daya tarik yang luar biasa.
b. Tipe paternalistis, yaitu tipe pemimpin yang bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih saying.
c. Tipe militeristis, yaitu tipe pemimpin yang banyak menggunakan sistem perintah atau sistem komando dari atasan ke bawahan sifatnya keras dan sangat otoriter sehingga menghendaki bawahan selalu petuh.
d. Tipe otokrasi, yaitu tipe pemimpin berdasarkan kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
e. Tipe laissez faire, yaitu tipe pemimpin yang membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan bawahan.
f. Tipe demokratis, yaitu tipe pemimpin yang berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik antar karyawan.
7. Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skill)
Berikut beberapa ketrampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin.
a. Kemampuan teknik (technical skill), yaitu suatu kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan. Maksudnya, dapat melakukan pekerjaan tersebut agar dia mampu melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawannya.
Teknik kemampuan yang harus dimiliki pemimpin, yaitu sebagai berikut.
1) Menulis
2) Komunikasi lisan
3) Menguasai lingkungan
4) Teknologi
5) Membangun jaringan kerja (networking)
6) Membimbing
7) Membangun tim
b. Business Management Skills
Kemampuan business management meliputi hal berikut.
1) Merencanakan, seorang wirausaha harus mampu membuat rencana, baik global maupun detail.
2) Membuat keputusan, seoarang wirausaha harus mampu secara tepat dan cepat mengambil keputusan agar jalannya usaha tidak dalam keragu-raguan.
3) Human relations, harus sopan, supel, penuh etika berhubungan dengan orang lain.
4) Marketing, mengetahui pasar sasaran, strategi marketing yang tepat.
5) Finance, memiliki ketrampilan mencari sumber modal jangka panjang ataupun jangka pendek.
6) Accounting, memiliki ketrampilan mencatat, membaca penerimaan, dan pengeluaran keuangan.
7) Control, mampu mengawasi segala kegiatan dalam bisnis.
8) Negotiation, memiliki ketrampilan berunding, rapat, dan tawar menawar.
9) Managing growth, harus mampu memimpin perkembangan bisnis, menciptakan taktik dan strategi jitu menuju perkembangan yang lebih baik.
c. Personal Entrepreneurial Skill
Kemampuan personal ini meliputi kemampuan berikut.
1) Disiplin
2) Mengambil risiko
3) Inovasi
4) Tepat dalam pekerjaan
5) Visionary leader
B. Menerapkan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dalam Wirausaha
Keberhasilan hanya dapat diraih melalui keuletan dan sikap pantang menyerah dalam berusaha. Adapun langkah-langkah untuk mencapai kekayaan yang berbasis kewirausahaan, di antaranya sebagai berikut.
1. Kenali Diri Anda
Kurangnya seseorang mengenali dirinya menyebabkan mereka hidup dalam keadaan buta sama sekali, buta terhadap tujuan hidup, bakat, kemampuan, dan kelemahannya. Jika orang bekerja bukan dalam bidangnya orang akan berbuat semaunya karena dilubuk hatinya tidak senang pada pekerjaan itu.
2. Jangan Meremehkan Pekerjaan Kecil
Usaha besar asalnya dari usaha kecil yang dipupuk dengan etos kerja, ketekunan, kemauan berusaha, dan semangat yang menggebu-gebu. Fakta telah membuktikan ketika Indonesia dilanda krisis moneter, banyak usaha besar yang gulung tikar, bank-bank terkena likuidasi, dan para konglomerat yang melarikan diri keluar negeri. Disela-sela kelesuan perekonomian itu, usaha kecil masih berjalan, warung-warung makan dipinggir jalan ramai diserbu pembeli, banyak petani tradisional pendapatannya jauh lebih baik dari semula.
3. Kembangkan Ide
Ide-ide adalah titik permulaan dari sebuah keberuntungan. Kita harus mengembangkan ide dan memerlukan banyak keberanian, keyakinan akan diri sendiri untuk menghadapi kecaman dari orang lain. Contohnya, banyak penemuan-penemuan atau peluang-peluang baru untuk membuka usaha sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat di antaranya menjamurnya rental VCD/DVD, warung internet, playstation center, atau rental komputer, semua itu akibat dari penemuan-penemuan baru (inovasi).
4. Hilangkan Gengsi
Pendidikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan bukan atribut untuk menaikan gengsi, pendidikan dapat digunakan untuk sumber inspirasi menjadi kaya.
5. Mengenal Pola Dasar Kewirausahaan
Ada empat unsur pola dasar kewirausahaan yang kita kenal dan perlu dilaksanakan, yaitu sikap mental, kepemimpinan, manajemen, dan ketrampilan. Adapun sikap mental merupakan inti pokok kewirausahaan.
6. Hobi Kerja
Orang-orang sukses ternyata pekerja keras, ulet, dan pantang menyerah. Mereka sedikit sekali menikmati hidup yang hanya diisi dengan makan, minum, tidur, istirahat, dan rekreasi. Charles Albert Poissant, menegaskan untuk meraih suatu keberhasilan yang diperlukan bukanlah bakat, kecerdasan, tingkat pendidikan, tetapi yang paling mendasar adalah kegigihan.
7. Menciptakan Pasar
Ketrampilan teknis untuk menguasai pembuatan produk adalah hal yang mudah dilaksanakan, namun yang sukar adalah setelah produk jadi, ke mana harus memasarkan.
8. Merantau
Membuat tekad yang bulat mencapai kesuksesan alangkah baiknya di coba untuk merantau. Orang-orang keturunan Tionghoa di Negara Indonesia adalah contoh-contoh orang yang sukses.

0 comments:

Posting Komentar